Membuka toko di Indonesia harus siap menanggung risiko. Misalnya, dihancurkan atau dibakar massa.Risiko semacam itu tak perlu dihadapi kalau Anda membuka toko di Internet. Risiko terberat adalah serangan hacker dan cracker yang jarang sekali terjadi. Masih banyak manfaat lain membuka toko di Internet. Yakni, memperluas jangkauan pasar, meningkatkan layanan untuk pelanggan, serta mengefisienkan operasi. Ujung-ujungnya, keuntungan finansial yang diperoleh lebih banyak. Lihat saja Dell Computer (www.dell.com) yang sanggup menangguk penjualan US$ 1 juta/hari lewat Internet. Contoh lain, toko buku Amazon (www.amazon.com) yang beberapa tahun lalu belum ada, kini omsetnya ratusan juta dolar AS. Barang yang dijualan pun segera bertambah: CD, aneka cendera mata.
Persiapan
Menyiapkan fasilitas toko online memang tak semudah membuat homepage. Tahap awal, tentu menyiapkan homepage-nya, terutama sebagai storefront. Pekerjaan yang terkait dengan hal ini adalah menyiapkan content, desain dan web hosting-nya. Selain tampilan visual dan content-nya harus bagus, struktur homepage yang dibuat pun harus jelas. Langkah berikutnya, menyiapkan interaktivitas toko online tersebut. Paling sederhana, bisa menggunakan fasilitas E-mail di website-nya. Agar interaktivitas antara merchant dan pengakses bisa lancar, maka para penjual online ini menyiapkan homepage-nya dengan formulir-formulir standar dan terstruktur, yang bisa dijawab dengan software tertentu. Sejauh ini homepage-homepage di Indonesia belum bisa menyediakan interaktivitas untuk kebutuhan verifikasi dan pembayaran. Terciptanya sistem pembayaran via Internet memang dibutuhkan kesepakatan berbagai pihak, terutama dari pihak lembaga keuangan, merchant dan konsumen. Pihak-pihak lainnya yang biasanya terlibat untuk mendukung sistem pembayaran Internet adalah penyedia sertifikat digital, baik untuk Visa (misalnya VeriSign) maupun MasterCard (misalnya GTE); dan perusahaan pemroses transaksi kartu kredit.
Menyiapkan fasilitas toko online memang tak semudah membuat homepage. Tahap awal, tentu menyiapkan homepage-nya, terutama sebagai storefront. Pekerjaan yang terkait dengan hal ini adalah menyiapkan content, desain dan web hosting-nya. Selain tampilan visual dan content-nya harus bagus, struktur homepage yang dibuat pun harus jelas. Langkah berikutnya, menyiapkan interaktivitas toko online tersebut. Paling sederhana, bisa menggunakan fasilitas E-mail di website-nya. Agar interaktivitas antara merchant dan pengakses bisa lancar, maka para penjual online ini menyiapkan homepage-nya dengan formulir-formulir standar dan terstruktur, yang bisa dijawab dengan software tertentu. Sejauh ini homepage-homepage di Indonesia belum bisa menyediakan interaktivitas untuk kebutuhan verifikasi dan pembayaran. Terciptanya sistem pembayaran via Internet memang dibutuhkan kesepakatan berbagai pihak, terutama dari pihak lembaga keuangan, merchant dan konsumen. Pihak-pihak lainnya yang biasanya terlibat untuk mendukung sistem pembayaran Internet adalah penyedia sertifikat digital, baik untuk Visa (misalnya VeriSign) maupun MasterCard (misalnya GTE); dan perusahaan pemroses transaksi kartu kredit.
Selain disediakannya fasilitast ransaksi aman, ada baiknya toko online juga dilengkapi software pengaman tertentu. Helwet Packard (HP) pun menyediakan produknya, yang telah banyak dipakai untuk kebutuhan implementasi Internet-banking, yakni Virtual Vault. Software ini, mempunyai kemampuan melindungi, baik data merchant maupun pelanggan.Walaupun berbagai software E-commerce yang ada dipasar cukup canggih, masih ada aspek legal yang belum disepakati. Misalnya, soal keharusan menyertakan biaya meterai untuk nilai transaksi tertentu dan adanya pengenaan pajak. Jadi untuk menjalankan prosest ransaksi via Internet secaral engkap, harus disiapkan serangkaian kesepakatan dengan pihak-pihak terkait lainnya.
Pengiriman
Adapun soal pengiriman barang, merchant bisa bekerja sama dengan perusahaan jasa kurir seperti UPS, FedEx dan PT Pos. Bahkan, untuk kebutuhan ekspor sekalipun. Hanya saja, kalau menilik layanan yang diberikan mal online diIndonesia, sejauh ini pengelola takikut campur dalam pengiriman barang pesanannya.
Adapun soal pengiriman barang, merchant bisa bekerja sama dengan perusahaan jasa kurir seperti UPS, FedEx dan PT Pos. Bahkan, untuk kebutuhan ekspor sekalipun. Hanya saja, kalau menilik layanan yang diberikan mal online diIndonesia, sejauh ini pengelola takikut campur dalam pengiriman barang pesanannya.
sumber: Gunadarma